PENYEBARAN berita palsu “Hoaks” di tengah masyarakat hingga kini masih sering kita jumpai. Kurangnya pengetahuan dan sering menganggap suatu berita itu ‘keren’ sehingga mengakhibatkan orang dengan mudahnya menyebarkan suatu informasi tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya.
Hoax bisa dilawan dengan menyebarkan konten positif di tengah masyarakat. Konten tersebut tidak hanya sebagai ajang kampanye anti hoaks namun juga menjadi media edukasi agar masyarakat kritis akan sebuah pemberitaan.
Program anti hoaks juga sudah diserukan di berbagai media dan di kegiatan-kegiatan tertentu. Sebagai salah satu wujud kepedulian anti hoaks, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) melalui program Stop Hoaks Indonesia (SHI) menyelenggarakan Workshop Desain Poster di Yogyakarta (9/10) berlokasi di Artotel Yogyakarta.
Dalam workshop tersebut menghadirkan dua pembicara yaitu Farid Stevy Asta seorang visual artist dan juga seorang vokalis di FSTLVST memberikan pembekalan mengenai desain poster, dan Anita Wahid selaku Presidium Mafindo mengulas tentang permaslahan hoaks di Indonesia.
Farid menjelaskan untuk bisa membuat sebuah poster yang baik, kita harus tahu berkomunikasi dengan siapa? Agar tepat sasaran. “Komunikasi juga harus efisien, jangan terlalu banyak pesan. Kita harus bisa membuat komunikasi yang sederhana agar tidak menimbulkan pesepsi yang liar”.
“Designer beda dengan seniman, seorang designer tidak boleh idealis. Kita harus tahu berhadapan dengan siapa, agar pesan dalam poster tersebut tersampaikan,” tukasnya kemudian.
Di sela workshop kepada krogja.com Anita Wahid mengungkapkan “program stop hoaks ini bertujuan untuk membuat ibu rumah tangga dan anak muda menjadi bagian dari literasi digital internet yang sehat, dan menjadi pegiat-pegiat anti hoaks, sehingga permasalahn akan hoaks di Indonesia berkurang”.
Anita juga menghimbau agar masyarakat selalu tidak langsung menyebarkan sebuah berita yang dianggap menarik dan penting namun tanpa diperiksa terlebih dahulu kebenarannya. Untuk antisipasi hoaks Mafindo juga sudah menyiapkan alat untuk mengecek kebenaran informasi, yaitu dengan aplikasi hoaks booster tools yang bisa didownload di android dan apple.
“Masyarakat juga bisa mengirimkan nomor yang dianggap mencurigakan kepada mafindo agar mesin kami bisa langsung memberikan klarifikasi,” ujarnya.
Mafindo juga menyediakan forum terbuka anti hoaks yang bisa diakses oleh publik. Dengan bergabung menjadi relawan anti hoaks, kita akan dibekali dengan berbagai macam pengetahuan dan mengikuti berbagai macam kegiatan worskshop. Untuk menjadi relawan cukup mendaftar di tbh.id/daftar.
Workshop diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari kalangan pemuda. Program ini diselenggarakan secara gratis dan disupport oleh Google News Initiative (GNI) dan Love Frankie (LF).
Workshop akan disusul oleh mentoring bagi peserta, khususnya bagi mereka yang berminat mengikuti Kompetisi Desain Poster SHI bertema STOP Hoax Be A Hero, yang berhadiah total Rp. 15.000.000 bagi 10 pemenang. Kompetisi terbuka bagi umum dan masih bisa diikuti hingga tanggal 27 Oktober 2019.(KN)
sumber: Lawan Hoax Lewat Poster
#StopHoaxBeAHero
#StopHoaxIndonesia
#TurnBackHoax
#KompetisiPosterSHI
No Comments